Pengertian Israf, Tabzir, Gibah, dan Fitnah
Israf, tabzir, gibah, dan fitnah merupakan hal yang harus dihindari oleh umat Islam, karena perilaku tersebut sangat tercela dan dibenci oleh Allah SWT.
Pengertian Israf
Israf, secara bahasa berarti melampaui batas atau berlebih-lebihan. Secara istilah, israf adalah perilaku atau sifat yang berlebih-lebihan, menghambur-hamburkan, atau melampaui batas, baik itu berupa perbuatan, ucapan, atau menggunakan sesuatu (misalnya harta benda) dengan kadar yanng tidak wajar lagi atau sudah dikategorikan sebagai pemborosan.
Melakukan, mengatakan, atau menggunakan segala sesuatu tidak dilarang dalam Islam asalkan masih dalam kategori yang wajar dan tidak melanggar aturan Islam. Sifat atau perilaku yang berlebih-lebihan akan menjadikan seseorang lupa akan kewajiban dalam hidupnya dan malas untuk beribadah, yang pada akhirnya akan dibutakan oleh harta dan gemar berbuat maksiat dan berada dalam kesesatan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan atau dipertimbangkan untuk menghindari sifat israf, antara lain:
- Jika hendak melakukan atau menggunakan sesuatu, maka pertimbangkanlah manfaatnya. Jika tidak ada manfaatnya, maka sebaiknya jangan dilakukan, karena hanya sia-sia.
- Lakukanlah segala sesuatu sesuai dengan kemampuan bukan karena menuruti hawa nafsu.
- Melatih diri untuk meninggalkan hal-hal yang tidak berguna.
- Membiasakan diri untuk hidup sederhana.
- Kehidupan akan menjadi lebih tenang dan tentram.
- Melatih kesabaran, karena tidak mengutamakan hawa nafsu.
- Dalam melakukan atau memanfaatkan sesuatu akan mendapatkan rida Allah SWT.
Pengertian Tabzir
- Berusaha untuk meninggalkan sesuatu yang dianggap tidak berguna.
- Selalu berupaya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan atau tidak adanya paksaan.
- Selalu mempertimbangkan manfaatnya terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.
- Melatih diri untuk hidup sederhana.
- Hidup akan menjadi lebih damai dan bahagia.
- Menikmati anugerah atas pemberian Allah.
Pengertian Gibah
- Memiliki kebiasaan yang buruk dan jarang memperhatikan kekurangan yang dimilikinya sendiri.
- Selalu merasa bahwa dirinya lebih baik dan lebih unggul dari orang lain, dan sangat membenci orang yang sedang dibicarakan tersebut.
- Berusaha untuk mendapatkan perhatian dan simpati di hadapan orang banyak.
- Tidak memperhatikan bahwa dengan gibah tersebut dapat merusak nama baik orang lain.
- Iman yang terlalu lemah, sehingga tidak menyadari bahwa hal yang dilakukan tersebut adalah perilaku tercela.
- Menahan diri dari mencari-cari kesalahan atau kekurangan orang lain.
- Berusaha untuk diam saja daripada berbicara hal-hal yang tidak ada manfaatnya.
- Tidak menyambung atau melanjutkan pembicaraan yang dilakukan oleh tukang gibah.
- Menyadari bahwa diri sendiri juga banyak memiliki kekurangan dan keburukan.
- Berupaya untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berdoa agar dijauhkan dari lingkaran gibah.
Posting Komentar untuk "Pengertian Israf, Tabzir, Gibah, dan Fitnah"